Tes di institut itu akan melihat 45 sukarelawan muda yang sehat diberikan dosis suntikan berbeda yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi NIH dan Moderna Inc
Moderna Inc mengklaim vaksinnya tetap 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua. Dalam penelitian, Moderna tidak menunjukkan perubahan dari efikasi 94 persen, sebagaimana yang dilaporkan dalam uji klinis.
Pertemuan tersebut, pada 20 Oktober hingga 21 Oktober, dijadwalkan seminggu setelah penasihat Administrasi Makanan dan Obat AS mempertimbangkan perlunya dosis booster kedua vaksin.